Tiga Sungai Terhubung Satu Kisah
Deris Arista Saputra
Sungai Mahakam, Sungai Barito, dan Sungai Citarum adalah tiga sungai dengan tempat dan ciri khas yang berbeda.
Ketiganya tidaklah saling terhubung satu dengan lainnya. Mahakam dengan panjang, luas, dan deras arus sendiri. Begitupun dengan Barito, dia punya aliran arus dan panorama tersendiri. Meski keduanya berada di satu pulau yang sama, Kalimantan, tetapi keduanya berbeda. Sedangkan Citarum adalah sungai purba yang berhulu di Gunung Wayang, Kabupaten Bandung dan mengalir sejauh 297 kilometer menuju muaranya di pantai utara Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Namun bagi Wahidah, ketiga sungai itu saling terhubung satu dengan lainnya. Walau bukan alirannya yang tersambung sebagaimana bertemunya Sungai Barito dengan Sungai Negara di Kalimantan Selatan. Bagi Wahidah, ketiga sungai tersebut memiliki ketersambungan arus kisah, derasnya rasa, dan salamnya cinta.
Akankah keindahan ketiga sungai tersebut mampu untuk tetap mengalirkan derasnya cinta, eloknya kisah, dan romantika rasa yang selalu bergemuruh dalam hati Wahidah dan Aria?
Atau ketiga sungai tersebut justru mengering seiring dengan keringnya air mata Wahidah saat mengenang kembali kisah tiga sungai yang terhubung itu?
Ketiganya tidaklah saling terhubung satu dengan lainnya. Mahakam dengan panjang, luas, dan deras arus sendiri. Begitupun dengan Barito, dia punya aliran arus dan panorama tersendiri. Meski keduanya berada di satu pulau yang sama, Kalimantan, tetapi keduanya berbeda. Sedangkan Citarum adalah sungai purba yang berhulu di Gunung Wayang, Kabupaten Bandung dan mengalir sejauh 297 kilometer menuju muaranya di pantai utara Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Namun bagi Wahidah, ketiga sungai itu saling terhubung satu dengan lainnya. Walau bukan alirannya yang tersambung sebagaimana bertemunya Sungai Barito dengan Sungai Negara di Kalimantan Selatan. Bagi Wahidah, ketiga sungai tersebut memiliki ketersambungan arus kisah, derasnya rasa, dan salamnya cinta.
Akankah keindahan ketiga sungai tersebut mampu untuk tetap mengalirkan derasnya cinta, eloknya kisah, dan romantika rasa yang selalu bergemuruh dalam hati Wahidah dan Aria?
Atau ketiga sungai tersebut justru mengering seiring dengan keringnya air mata Wahidah saat mengenang kembali kisah tiga sungai yang terhubung itu?